Tuesday 25 September 2007

(Waktu) Berinternet Adalah Uang



Time is money! Yah, waktu adalah uang, demikian kata pepatah. Tidak di dunia nyata, tidak di dunia maya (cyber), pada kedua dunia ini rumusan waktu adalah uang.

Secara sederhana, saat meluangkan waktu untuk berinternet kita harus mengeluarkan sejumlah biaya. Sebut saja misalnya pulsa telepon (jika kita mengakses internet menggunakan fasilitas telkomnet misalnya), atau biaya berlangganan sekiranya kita menggunakan layanan internet berlangganan. Entah itu telkom speedy, entah kabelvision, atau yang lainnya. Biaya lainnya tentu saja biaya listrik.

Seandainya kita berinternet dari warung internet (warnet) biayanya disederhanakan dalam satu komponen saja. Biaya sewa, entah perjam, entah per paket. Besarnya tergantung tarif yang dikenakan masing-masing warnet. Bisa lima ribu rupiah, bisa kurang dari itu, bahkan bisa lebih, untuk per satuan waktu yang kita gunakan.

Namun, berinternet tidak bisa disebut sebagai pekerjaan membuang-buang uang. Tentu saja kita mendapat sesuatu atas biaya yang kita keluarkan. Sebut saja informasi, hiburan, bahkan sahabat.

Sebenarnya, selain mengeluarkan uang, kita pun bisa mendapatkan uang melalui teknologi ini. Secara konvensional saya telah menggunakannya. Yah, Secara tak langsung saya sudah memanfaatkan internet sebagai sarana produksi. Dalam bentuk yang sangat sederhana, sebagai penulis, saya mengirimkan naskah tulisan saya ke koran, majalah, atau naskah novel, melalui email, salah satu fasilitas internet.

cara yang sama tentu digunakan oleh para penulis lain. Demikian juga dengan ilustrator, desainer grafis, atau wartawan. Mereka memakai internet untuk mengirim karya mereka ke redaksi sebuah penerbitan.


No comments: