Showing posts with label tips. Show all posts
Showing posts with label tips. Show all posts

Sunday, 5 July 2009

100 Dollars A Day

Mungkinkah dapat 100 dollar sehari?

Begitulah kata buku ini

100 Dollars A Day -

Make 100 Dollars A Day.Start NOW.Buy

Buy


Saturday, 29 September 2007

Nasionalisme Tak Selebar Monitor Komputer



Sempat risih aja liat orang indonesia bikin blog pake bahasa inggris (bukannya gak bisa bahasa inggris!)
dimana rasa nasionalisme kita.. :P

saya rasa ini juga karena "katanya" tuntutan google adsense "masa sih"?!?
Sebelumnya pernah ngobrol2 ma member milis ini (lewat YM), saya tanya "kok isinya inggris semua?", "biar adsensenya ketrima mas, juga biar dapet earning lebih".

OH YA?!


Tulisan di atas adalah lontaran yang saya temukan di milis id-AdSense.

Saya kira, mengaitkan penggunaan bahasa Inggris (English) dengan nasionalisme endonesa adalah tindakan terburu-buru. Nasionalisme tak selebar monitor komputer.

Kalau boleh melontarkan pendapat pribadi, saya malah lebih terganggu dengan peblog (blogger) endonesa yang ketika menulis dalam bahasa Indonesia, tidak berusaha menulis dengan baik.

Blog saya sendiri berbahasa Indonesia. Kalau pun ada yang berbahasa Inggris, cuma beberapa. Padahal, blog saya juga terikut dalam program Google Adsense.

Bukan karena tak mau mengikuti --yang katanya tuntutan-- Google Adsense. Sebenarnya, keterampilan saya dalam berbahasa Inggris, sangat terbatas. Malah mungkin, luar biasa not well lah... :-D

Omong-omong tentang "tuntutan sponsor", barangkali tidak demikian. Sebab, Google Adsense (katanya) sudah mendukung penggunaan Bahasa Indonesia.http://asiablogging.com/blog/199/adsense-now-supporting-bahasa-indonesia/

Terlepas dari nasionalisme, tuntutan sponsor, atau keterbatasan akan Bahasa Inggris, peblog yang senasib dengan saya mungkin bisa saja belajar dari pengalaman Agus Hery, peblog dari Bandung. Melalui artikel "Blogger : Use English Subject in Post just for Adsense?" di blognya, kita bisa membaca sebuah sesuatu yang cukup menarik untuk ditiru.

Menurut Agus hery, ia biasa menggunakan Bahasa Inggris untuk Judul Pos (post title) sementara isi (content dalam Bahasa Indonesia. Tentu dengan alasannya sendiri, tetapi tegas sang pemilik blog, "tak ada kaitanya dengan program Adsense".

Saya tidak bermaksud mengikuti kebiasaan Agus Hery. Bukan karena alasan nasionalisme. Rasanya tak nyaman saja menulis dengan bahasa "lain di title, different with isi". Kacau, kan? What does you think you is? :-P


ReviewMe: Review Daku Kau Kubayar

Ini adalah tips lanjutan mencari penghasilan tambahan dari blog. Yakni, dengan bergabung bersama ReviewMe.

ReviewMe adalah semacam agen penulisan review alias resensi atau ulasan tentang sebuah blog atau situs lain yang menjadi klien ReviewMe.

Dengan mendaftarkan blog pada program ini, setiap anggota berkesempatan menerima order penulisan ulasan blog yang relevan dengan blog si anggota. Tapi tidak setiap blog yang kita miliki dapat didaftarkan dalam program ReviewMe. Salah satu ukurannya, blog tersebut minimal memiliki pagerank 2. Jika belum tahu berapa pagerank blog anda, anda bisa lihat dari sini .

Anda mungkin punya lebih dari satu blog. Mungkin 3, mungkin 7, mungkin 10, atau bahkan lebih dari itu. Tapi dengan mendaftarkan satu blog saja, peluang mendapatkan pesanan penulisan review akan sama besar. Maksimal 10 review per bulan. Harga per review sangat beragam. Pesanan penulisan review yang pernah saya kerjakan berbayar $5 hingga $12.5. Terbilang lumayan untuk menambah penghasilan sembari mengisi waktu luang. Cukup untuk biaya ngopi, di Starbucks sekalipun :-) .

Berikut terjemahan bebas dari panduan (Review Guidelines) yang saya terima:

  • Panjang ulasan harus sekurang-kurangnya 200 kata. Sekiranya ingin menulis lebih panjang, silakan. Yang penting tak kurang dari 200 kata.

  • Ulasan harus memuat "Link Text" dan "Product URL", sekurangnya satu kali.

  • Cantumkan URL permanen dari review yang anda tulis diblog kita ketika melaporkan (kepada ReviewMe) bahwa pekerjaan kita telah rampung.
    *Catatan: ReviewMe akan memberikan semacam formulir sederhana yang berisi tempat dimana pencantuman atau submit dilakukan.

  • URL yang dimaksud harus unik dan bukan salnan dari review yang kita tulis sebelumnya.

  • Ulasan harus mengandung muatan yang unik.

  • Dilarang memasukkan link afiliasi (affiliate links ke dalam review. Review yang mengandung link afiliasi akan ditolak.


Amat sangat kelewat mudah!


Thursday, 27 September 2007

Cari Uang Lewat Blog: 5 Tips

Ngeblog sudah bukan budaya baru. Tentu faktor pendukungnya adalah karena memiliki dan menulis blog itu gampang serta tidak perlu membayar. Banyak sekali penyedia layanan blog gratis. Mau blogger, wordpress, multiply, atau yang lainnya, tinggal pilih, klik, daftar, jadi!

Pada awalnya, banyak orang menulis di blog untuk berbagi opini, puisi, atau sekadar curhat. Berikutnya, pengguna blog juga melakukannya dengan alasan bisnis untuk mengais rezeki. Seandainya anda juga berminat mencari keuntungan, menambah penghasilan, cari uang melalui blog, paling tidak ada 5 cara untuk memulai bisnis kecil-kecilan (small business anda).

  1. Jual-Beli Online. Dengan blog kita dapat membuat sebuah toko maya. Meski maya, tentu jual beli barang atau jasanya nyata. Lihatlah amazon! Ini adalah sebuah toko buku dalam wujud sebuah situs. Pembelian buku dapat dilakukan tanpa anda harus datang ke toko buku. Cara yang sama juga dipakai lovereading. Di indonesia, toko buku online semacam ini antara lain khatulistiwa dan inibuku.

    Itu situs! Bagaimana dengan blog?! Ada satu blog yang memakai cara ini adalah blog milik Desak Amik dari bali yang menjual tas. Keuntungan berdagang online adalah pasar yang luas dan lintas negara, nirbatas wilayah.

  2. Menjual Iklan. Jika sebuah majalah atau koran terhitung populer, pasti banyak pemasang iklan yang berminat. Sama halnya dengan blog. Sebuah blog yang ramai dikunjungi, banyak yang ingin memasang iklan yang senada dengan tema tersebut. Demikian juga dengan blog kita, sangat mungkin untuk menjual ruang kosong di blog kita kepada pemasang iklan.

    Salah dua layanan program yang selalu siap beriklan di blog kita adalah Google Adsense dan AuctionAds. Untuk bisa mengikuti kedua program ini kita harus mendaftar. Langkah berikutnya, tinggal meletakkan kode khusus yang mereka berikan ke dalam blog kita.

  3. Menjual Karya. ReviewMe bisa menjadi salah satu pilihan bagi anda yang berminat menjual karya dalam bentuk tulisan. Jika anda telah tergabung pada program ini, mereka akan memberikan proyek penulisan review atau ulasan dari situs-situs yang menjadi klien mereka. Tulisannya singkat saja. Bahkan ada yang hanya 200 kata. Selanjutnya tinggal tulis (mereka meminta dalam bahasa Inggris), lalu upload ke blog kita. Jangan lupa konfirmasi ke pemberi proyek setelah proyek penulisan dirampungkan.

    Get Reviewed At ReviewMe!

  4. Nitip Karya. Selain menulis untuk blog sendiri, kita bisa menulis untuk blog atau situs lain. Beberapa penyedia layanan ini antara lain, shvoong dan helium. Yang kedua mirip sebuah agen yang siap memasarkan tulisan kita ke para konsumen, biasanya penerbit. Honor kita akan dikirim melalui beberapa cara, bisa melalui check, bisa juga dalam bentuk uang maya (pay-pal) atau (e-Gold).

    Tak hanya tulisan yang dapat dititipkan. Para fotografer, ilustrator, desainer grafis juga dapat menitipkan karyanya. Banyak sekali tempat menitipkan karya semacam ini, dan berperan sebagai agen karya kita, dimana mereka akan membayar kita dalam bentuk komisi jika karya kita dibeli oleh orang lain. Dua contohnya yaitu, 123rf.com dan istockphoto.

  5. Menjadi Perujuk. Banyak sekali program perujuk atau pemberi referensi (referral) yang bersedia membayar anda mereferensikan produk mereka. Sebagian contoh diatas menyediakan layanan referral. Misalnya, Adsense, Shvoong, Helium, 123rf, istockphoto, agloco, atau anda bisa mencari yang lain.
    View My Portfolio


Nah, selamat mencoba membuat blog anda lebih dari sekadarnya





Fakta Seputar Kehidupan Penulis



Fakta Seputar Kehidupan Penulis


Oleh: Mridu Khullar
Diterjemahkan secara bebas oleh Syam Asinar Radjam


Jadi, anda bermimpi menjadi penulis terkenal? Anda ingin menyelesaikan sebuah artikel di selembar kertas secepat mungkin dan melihatnya dimuat di suatu media cetak. Anda memiliki ide yang luar biasa untuk sebuah buku dan anda akan memulainya sekarang. Tapi tahukah anda bagaimana sebenarnya kehidupan riil seorang penulis? Bacalah untuk menemukan jawabannya?

  1. Penolakan adalah bagian dari hidup. (Tulisan) anda bakal ditolak. Tak peduli seberapa bagus (tulisan) anda, seberapa ciamiknya teknik (menulis) anda, atau sedetil apapun tulisan anda. Suatu hari, anda bangun dari tidur dan menemukan penolakan (dari penerbit) melalui surat. Janganlah patah arang. Hal ini terjadi pada setiap penulis.

  2. Penulisan ulang (rewriting) pasti terjadi. Tanpa peduli sebagus apapun kosakata yang anda pakai, sebagus apapun materi tulisan anda, pasti akan datang suatu ketika, manakala seorang editor meminta anda menulis ulang naskah anda. Sebenarnya, itu berarti sang editor menyukai karya anda, namun butuh anda memoles kembali sejumlah detail yang ia butuhkan.

  3. Deadline pasti anda jumpai. Taat deadline merupakan bagian penting dalam karir (menulis) anda. Luput satu deadline, dapat dipastikan bahwa anda kehilangan kesempatan untuk menulis di penerbit tersebut. Waspadalah, jangan mengambil terlalu banyak (pesanan tulisan) yang tidak mampu anda rampungkan. Ini akan menurunkan reputasi anda dan membuat anda tampak tidak profesional.

  4. Kebuntuan Penulis (Writer's Block) bukan mitos. Writer's block adalah realitas. Suatu hari anda terbangun dari tidur dan mendapati bahwa diri anda sedang tak mampu lagi menulis. Santai. Itu cuma sebuah fase. Tingkatkan motivasi anda, dan anda akan kembali pulih tanpa memakan waktu lama.

  5. Lakukan selingan, lakukan selingan, lakukan selingan. Jika anda bekerja di rumah, anda memiliki kemudahan untuk melakukan kegiatan selingan. Anak anda butuh makanan, pakaian kotor perlu dicuci, anda butuh secangkir kopi. Dan ketika semua telah dirampungkan, telepon berbunyi. Itu mungkin telepon dari suami atau istri anda, yang mengingatkan anda agar tak lupa hal-hal yang perlu dikerjakan.

  6. Tak dapat dilakukan tanpa "thesaurus" atau kamus. Tak peduli sebetapa bagus daftar kosakata yang anda kuasai atau betapa kocaknya gaya penulisan anda. Faktanya dalam kehidupan menulis anda membutuhkan "thesaurus". Bakal ada saatnya anda terlalu sering menggunakan kata yang sama, atau sulit menemukan ungkapan yang lebih baik. Saat itulah anda memerlukan thesaurus.

  7. Anda tak mungkin dapat menyenangkan semua orang. Setiap orang berbeda. Lusinan orang yang akan mengapresiasi pekerjaan anda. Ada juga orang yang akan merobek karya anda dengan kritik pedas mereka. Belajarlah mengambil hal-hal baik dari hal-hal buruk.

  8. Perlu kesabaran yang luar biasa. Banyak editor yang aneh. Para editor membutuhkan waktu mereka, dan kita butuh kesabaran kita. Jangan meminta jawaban sehari setelah kita mengirimkan pengajuan. Kesempatan membutuhkan waktu.

  9. Uang tidak datang dengan mudah. Dalam dunia penulisan, uang tak datang semudah di dunia kerja yang lain. Anda mungkin menulis lusinan artikel setiap minggu, dan berharap banyak akan sejumlah uang akan datang darinya. Atau, anda mungkin berharap buku anda akan melampaui target yang anda perkirakan. Anda tidak pernah tahu, ini cuma dalam angan-angan, namun tidak setiap orang bisa menjadi Stephen King. Dan anda berpeluang untuk belajar menjalaninya bersama fakta bahwa tak akan ada film (movie) dibuat berdasarkan novel pertama anda.

  10. Jalan Penulis itu panjang dan keras. Jalannya bergelombang, dan bakal ada saatnya dimana anda merasa ingin menyerah. Tapi tujuan akhir merupakan sebuah kepuasan. Jangan biarkan jalan itu menghalangi anda dari mimpi yang anda bangun. Dan, jangan pernah menyerah.


[Penulis asli artikel ini, Mridu Khullar adalah editor pada http://www.writerscrossing.com, sebuah situs "resources untuk penulis web". Ia juga penulis pada Ebook 'The Writer's Handbook' yang tersedia gratis jika berlangganan pada newsletter Market Wave yang ia miliki.Untuk berlangganan kirim email kosong ke MarketWave-subscribe@yahoogroups.com.]


Tuesday, 25 September 2007

(Waktu) Berinternet Adalah Uang



Time is money! Yah, waktu adalah uang, demikian kata pepatah. Tidak di dunia nyata, tidak di dunia maya (cyber), pada kedua dunia ini rumusan waktu adalah uang.

Secara sederhana, saat meluangkan waktu untuk berinternet kita harus mengeluarkan sejumlah biaya. Sebut saja misalnya pulsa telepon (jika kita mengakses internet menggunakan fasilitas telkomnet misalnya), atau biaya berlangganan sekiranya kita menggunakan layanan internet berlangganan. Entah itu telkom speedy, entah kabelvision, atau yang lainnya. Biaya lainnya tentu saja biaya listrik.

Seandainya kita berinternet dari warung internet (warnet) biayanya disederhanakan dalam satu komponen saja. Biaya sewa, entah perjam, entah per paket. Besarnya tergantung tarif yang dikenakan masing-masing warnet. Bisa lima ribu rupiah, bisa kurang dari itu, bahkan bisa lebih, untuk per satuan waktu yang kita gunakan.

Namun, berinternet tidak bisa disebut sebagai pekerjaan membuang-buang uang. Tentu saja kita mendapat sesuatu atas biaya yang kita keluarkan. Sebut saja informasi, hiburan, bahkan sahabat.

Sebenarnya, selain mengeluarkan uang, kita pun bisa mendapatkan uang melalui teknologi ini. Secara konvensional saya telah menggunakannya. Yah, Secara tak langsung saya sudah memanfaatkan internet sebagai sarana produksi. Dalam bentuk yang sangat sederhana, sebagai penulis, saya mengirimkan naskah tulisan saya ke koran, majalah, atau naskah novel, melalui email, salah satu fasilitas internet.

cara yang sama tentu digunakan oleh para penulis lain. Demikian juga dengan ilustrator, desainer grafis, atau wartawan. Mereka memakai internet untuk mengirim karya mereka ke redaksi sebuah penerbitan.


Setiap Kita Bisa Jadi Produsen Informasi



Yah, sebelum membaca tulisan ini pasti anda sudah yakin bahwa saat ini kita telah berada di 'era komunikasi'. Sama seperti anda, saya, dan bahkan para pialang saham, eksportir, pedagang barang bekas, politisi, aktifis sosial, juru dakwah, juga mengetahui hal yang sama. Mereka tersenyum riang hidup di era ini, menyambutnya dengan suka cita, sebab semua informasi bisa didapat atau disebarkan dengan cara amat mudah dan hemat waktu.

Pelaku informasi bukan cuma para pewarta, pengelola surat kabar, atau penjual koran. Semua orang bisa mengambil peran sebagai sumber informasi. Melalui internet yang menghubungkan berjuta-juta komputer dari satu pelosok ke tempat lain di sisi lain dunia, sebuah berita bisa terkirim dalam hitungan detik.

Sebuah ledakan di kota New York dapat segera diketahui oleh pembaca internet di Prabumulih, tidak hanya dalam hari yang sama, bahkan hanya selisih beberapa detik. Demonstrasi masyarakat di pedalaman Amungme Papua, segera terbaca beritanya di gedung senat Amerika Serikat. Atau apapun. Sekali lagi, semua serba mudah, serba segera.

Era ini tidak hanya memudahkan lalu-lintas informasi. Ia juga memungkinkan setiap orang untuk bertukar informasi danm bahan pembicaraan. Arus informasi yang berlangsung saat ini lebih sarat dari arus lalu lintas di kota-kota besar, hanya saja tanpa kemacetan. Ia mengalir melalui aneka jalan, email, situs internet, pesan pendek atau SMS melalui selular, faks, radio, atau siaran televisi.

Apakah kemudahan ini berlangsung karena kita memang memiliki banyak sekali bahan obrolan? Tentu saja tidak! Atau setidaknya masih bisa didebatkan. Sebagian bahan pembicaraan itu, yang kita baca dikoran maya, yang kita saksikan di televisi, atau yang terdengar di radio, barangkali hanya perulangan, repetisi, duplikasi, bahan pembicaraan yang pernah ada. Sebagian barangkali ditambahi dengan pemutakhiran (updating). Sebagian, ada juga yang baru.

Dalam era ini, dalam konteks sebagai pengguna internet, kita bisa berperan apa saja. Sebagai produsen, konsumen, atau paduan keduanya. Kita bisa hanya menjadi konsumen, dalam artian hanya menggunakan internet untuk membaca berita di sebuah koran maya, mendengar atau mengunduh musik, menonton video online, atau sekadar berkirim surat.

Tapi untuk menjadi produsen pun sama mudahnya. Misalnya, kita bisa berbagi berita melalui blog. Pilihan lain, kita bisa berbagi file lagu, video, foto, atau ilustrasi melalui sebuah situs yang menyediakan layanannya. Baik situs umum, maupun situs pribadi, bahkan blog.

Tak perlu sungkan berbagi. Apapun informasi yang kita pajang di sebuah situs, pasti ada yang membaca. Meski mungkin akan ada saja yang mencela, tapi pasti ada yang merasa informasi yang kita sebar... bermanfaat.