Saturday 29 September 2007

Nasionalisme Tak Selebar Monitor Komputer



Sempat risih aja liat orang indonesia bikin blog pake bahasa inggris (bukannya gak bisa bahasa inggris!)
dimana rasa nasionalisme kita.. :P

saya rasa ini juga karena "katanya" tuntutan google adsense "masa sih"?!?
Sebelumnya pernah ngobrol2 ma member milis ini (lewat YM), saya tanya "kok isinya inggris semua?", "biar adsensenya ketrima mas, juga biar dapet earning lebih".

OH YA?!


Tulisan di atas adalah lontaran yang saya temukan di milis id-AdSense.

Saya kira, mengaitkan penggunaan bahasa Inggris (English) dengan nasionalisme endonesa adalah tindakan terburu-buru. Nasionalisme tak selebar monitor komputer.

Kalau boleh melontarkan pendapat pribadi, saya malah lebih terganggu dengan peblog (blogger) endonesa yang ketika menulis dalam bahasa Indonesia, tidak berusaha menulis dengan baik.

Blog saya sendiri berbahasa Indonesia. Kalau pun ada yang berbahasa Inggris, cuma beberapa. Padahal, blog saya juga terikut dalam program Google Adsense.

Bukan karena tak mau mengikuti --yang katanya tuntutan-- Google Adsense. Sebenarnya, keterampilan saya dalam berbahasa Inggris, sangat terbatas. Malah mungkin, luar biasa not well lah... :-D

Omong-omong tentang "tuntutan sponsor", barangkali tidak demikian. Sebab, Google Adsense (katanya) sudah mendukung penggunaan Bahasa Indonesia.http://asiablogging.com/blog/199/adsense-now-supporting-bahasa-indonesia/

Terlepas dari nasionalisme, tuntutan sponsor, atau keterbatasan akan Bahasa Inggris, peblog yang senasib dengan saya mungkin bisa saja belajar dari pengalaman Agus Hery, peblog dari Bandung. Melalui artikel "Blogger : Use English Subject in Post just for Adsense?" di blognya, kita bisa membaca sebuah sesuatu yang cukup menarik untuk ditiru.

Menurut Agus hery, ia biasa menggunakan Bahasa Inggris untuk Judul Pos (post title) sementara isi (content dalam Bahasa Indonesia. Tentu dengan alasannya sendiri, tetapi tegas sang pemilik blog, "tak ada kaitanya dengan program Adsense".

Saya tidak bermaksud mengikuti kebiasaan Agus Hery. Bukan karena alasan nasionalisme. Rasanya tak nyaman saja menulis dengan bahasa "lain di title, different with isi". Kacau, kan? What does you think you is? :-P


No comments: